Kalimantan Tengah- Muhammadiyah gerak cepat lakukan respon tanggap bencana banjir di Kalimantan Tengah, melalui gerakan One Muhammadiyah One Response (OMOR).
Muhammadiyah membentuk POSKOR Tanggap Darurat Bencana Banjir Kalimantan Tengah di Aula Masjid Nurul Iman Kasongan/Kantor PD Muhammadiyah Katingan, Jl. Semadi - Kasongan, Senin (6/9).
Relawan Muhammadiyah terdiri dari Lazismu Katingan, MDMC Katingan, PD Pemuda Muhammadiyah Katingan, PD Nasyiatul Aisyiyah Katingan, PC IMM Katingan, PD IPM Katingan, PD Aisyiyah Katingan, Jamaah Masjid Nurul Iman, MDMC Kalimantan Tengah, Lazismu Kalimantan Tengah, dan MDMC Palangka Raya.
Mereka mendirikan dapur umum, mendistribusikan makanan siap saji, membuat selter penyintas, memberikan layanan kesehatan, serta melakukan penggalangan dana dari masyarakat yang tidak terdampak banjir.
Pendistribusian makanan siap saji untuk penyintas dilaksanakan selama masa tanggap darurat di beberapa lokasi sekitar Kasongan. Selter penyintas didirikan di MTs Muhammadiyah Kasongan yang hingga saat ini telah diisi ± 50an jiwa. Penerima manfaat dari layanan Posko Muhammadiyah Tanggap Darurat Banjir Katingan ± 1500 jiwa.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh MDMC Kalimantan Tengah, di lokasi bencana masih diperlukan sembako berupa makanan siap saji, air bersih, popok, susu bayi. Pembalut, selimut, tenda/selter penyintas, hygiene kit, dan sanitasi. Di sisi lain juga masih ada warga yang terisolir dan perlu dilakukan evakuasi. Diperlukan layanan kesehatan bagi warga terdampak.
Adapun Amal Usaha Muhammadiyah yang terdampak banjir antara lain SMA Muhammadiyah Kasongan, SD Aisyiyah Kasongan, TK ABA Kasonan, MTs Muhammadiyah Kasongan, Masjid Nurul Iman Kasongan, SMA Muhammadiyah Katingan Tengah, SMK Muhammadiyah Katingan Tengah, SMP Muhammadiyah Katingan Tengah, Masjid Muhammadiyah Tumbang Samba, dan SMP Muhammadiyah Tumbang Sanamang.
Sebelumnya, beberapa pemerintah kabupaten di Kalimantan Tengah telah menetapkan status tanggap darurat banjir. Kabupaten Katingan menetapkan status tersebut sejak tanggal 24 Agustus hingga 23 September. Kabupaten Kotawaringin Barat sejak tanggal 23 Agustus sampai dengan tanggal 19 September. Hal yang sama juga dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur. Sementara itu, Pulang Pisau dan Lamandau menetapkan status siaga darurat banjir. Murung Raya dan Barito Utara belum menetapkan status.
Anggota Badan Pengurus Lazismu Kalimantan Tengah Kurniawan menyebut bahwa relawan Muhammadiyah akan terus membantu masyarakat di Katingan dengan cara menghidupkan dapur umum, menyalurkan logistik, dan terus menambah jumlah relawan. Menurutnya, Lazismu Kalimantan Tengah masih terus berupaya menggencarkan penghimpunan untuk korban banjir di Kalimantan Tengah.
Yang banjir ada 9 kebupaten. Itu harus kita support semua pendanaannya. Kita sudah koordinasi untuk terus melakukan optimalisasi penghimpunan donasi,ujarnya kepada lazismu.org.(Red/yusuf)
Reporter: Yusuf
Posting Komentar