Polres Purbalingga menggelar webinar kebangsaan, Membentengi Generasi Muda Terhindar Paham Radikal

Polres Purbalingga menggelar webinar kebangsaan, Membentengi Generasi Muda Terhindar Paham Radikal


Purbalingga - Polres Purbalingga menggelar webinar kebangsaan dengan tema Penanggulangan Bahaya Penyebaran Paham Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme. Kegiatan digelar di Hall Lantai IV Braling Grand Hotel Purbalingga, Kamis (24/6/2021).

Kegiatan webinar dihadiri oleh Kapolres Purbalingga AKBP Fannky Ani Sugiharto, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Purbalingga, Ketua PCNU Kabupaten PurbaIingga, Ketua PD Muhammadiyah PurbaIingga, Kepala Kantor Kemenag PurbaIingga, Kepala Kesbangpol Purbalingga, Ketua Kokam dan Dansatkorcab Banser.

Peserta webinar di ikuti dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), BEM Universitas Perwira Purbalingga (Unperba), Ketua OSIS dan Rohis sekolah tingkat SMA/SMK di Purbalingga.

Webinar menghadirkan narasumber diantaranya Ken Setiawan Pendiri NII Crisis Center Jakarta, KH. Roghib Abdurrahman Ketua MUI Purbalingga, KH. Fahrur Rozi, M.Hum. Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap. Acara dimoderatori oleh Kabag Ops Polres PurbaIingga Kompol Pujiono.

Hadir dalam acara Kasubdit 3 Kamneg Badan Intelejen Keamanan Polri Kombes Pol Heska Wahyu Widodo, SIK.. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa webinar ini dilaksanakan dengan tujuan menangkal paham radikal di wilayah Kabupaten Purbalingga pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Semoga dalam webinar ini bisa membentengi generasi muda untuk terhindar dari paham radikal,ucapnya.

Sementara itu, Ketua MUI Purbalingga KH. Roghib Abdurrahman dalam webinar menyampaikan bahwa di Indonesia saat ini mulai berkembang paham intoleran. Paham tersebut berkembang dalam kehidupan beragama maupun bermasyarakat. 

Ciri-cirinya adalah menganggap paham yang dianutnya paling benar dan paham atau ajaran yang dianut orang lain yang tidak sepaham adalah salah,ujarnya.

Disampaikan bahwa paham radikal maupun intoleran sudah merambah ke generasi muda. Oleh karena itu,  perlu dilakukan langkah dan upaya untuk menangkalnya. Terkhusus di wilayah Kabupaten Purbalingga.

KH Fahrur Rozi juga menyampaikan bahwa dalam beragama harus yakin terhadap dasar agama masing-masing. Namun demikian harus tetap menjunjung tinggi toleransi.

Jadikan pandangan bahwa yang beda jangan disamakan dan yang sama jangan dibedakan. Hal itu sebagai wujud toleransi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,ucapnya.

Sedangkan, Ken Setiawan dalam kesempatan yang sama memberikan materi tentang pengertian terorisme, radikalisme, nasionalisme dan NII. Selain itu, menyampaikan tentang ciri-ciri terpapar paham radikal dan intoleransi serta cara menghindarinya.(Red/hms)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama