Ketua PDM Kabupaten Pekalongan Buka Festival Sepakbola Tingkat SD dan MI Muhammadiyah Se-Karisedenan Pekalongan


Ketua PDM Kabupaten Pekalongan Buka Festival Sepakbola Tingkat SD dan MI Muhammadiyah Se-Karisedenan Pekalongan


PEKALONGAN – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Mulyono, mengatakan bahwa siapapun yang berbuat culas pasti akan mendapatkan akibat, dimanapun itu berada, apakah itu di sepakbola ataukah di kehidupan yang nyata. Hal tersebut disampaikan saat membuka Festival Sepakbola SD/MI Muhammadiyah se-Karesidenan Pekalongan di Lapangan Hizbul Wathan Pekajangan, Pekalongan, Jum’at, 15 Desember 2023.

Namun, saat ditanya wartawan terkait pernyataannya tersebut adalah sebuah sindiran dalam proses politik pilpres 2024, Mulyono mengaku tidak melakukan sindiran tersebut. “Itu kan persepsi”, ungkapnya.

Mulyono menjelaskan bahwa sepakbola adalah sebuah permainan sebagaimana kehidupan juga, bahwa untuk sukses itu adalah menang, untuk sukses itu adalah mencetak gol ke gawang lawan, tetapi mencetak gol itu harus melalui proses, tidak serta merta dibenarkan dengan cara-cara culas, dengan menyuap penjaga gawang, pemain belakang, wasit, tetapi harus bekerja keras masing-masing untuk berusaha, berkolaborasi, bekerjasama satu tim untuk memenangkan sebuah pertandingan, sehingga keculasan-keculasan itu pasti akan mencapatkan akibat, dimanapun itu berada, apakah itu di sepakbola atau juga di kehidupan yang nyata.

Mulyono berharap proses yang dilalui anak-anak peserta Festival Sepakbola SD/MI Muhammadiyah se-karesidenan Pekalongan yang bertanding dapat menggembirakan, karena menurutnya dengan  perasaan gembira Insya Allah tumbuh berkembang dengan baik.

“Dengan sepakbola, sportifitas yang dikedepankan, Insya Allah anak-anak bisa mengambil sikap sportif di kehidupan yang nyata”, ungkap Mulyono.

Senada dengan Mulyono, Pelatih Sepakbola dan Guru Olahraga SD Muhammadiyah Wonosari, Doro, Kabupaten Pekalongan, Abdullah, mengatakan telah menanamkan pendidikan karakter untuk anak-anak didiknya, yaitu dalam permainan sepakbola jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tekel, disikut, dikasari dan sebagainya tidak perlu dibalas, biarkan saja. Abdullah menekankan anak didiknya untuk bermain sportif sehingga kedepannya dapat menjadi atlet yang matang dan profesional, bukan karbitan.

“Ini hanyalah sebuah even yang mengajarkan kepada anak-anak agar menjadi atlet yang lebih professional. Jalan anak-anak masih panjang, bukan hanya dalam even ini. Kita tanamkan itu dimanapun dan kapanpun even itu ada.” Tutur Abdullah.

Abdullah juga mengaku anak didiknya di SD Muhammadiyah Wonosari Doro sebelumnya telah mempersiapkan diri untuk even Festival Sepakbola ini dengan berujicoba dengan SSB Langkap, walaupun kalah 3-1 tetapi anak-anak sudah terbiasa untuk menerima kekalahan karena sudah kita tanamkan karakter sportifitas itu. (Fakhrudin)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama