Meningkatkan Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Lazismu Dengan Bank Indonesia

Meningkatkan Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Lazismu Dengan Bank Indonesia


Pekalongan - Lazismu Kabupaten Pekalongan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Hotel Pesonna Pekalongan, Sabtu (25/9). Salah satu tujuan Rakerda tersebut adalah untuk meningkatkan pelaksanan program pemberdayaan masyarakat, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta kewirausahaan di pesantren pada masa pandemi covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kegiatan ini dihadiri oleh konsultan Program UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal Mudatsir, Manager Teritori Lazismu Wilayah Jawa Tengah Agus Alwi Masyruri, ST, M. IKom, Ketua Induk Baitut Tanwil Muhammadiyah (BTM) Pekalongan Ahmad Su’ud, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Pekalongan Hj. Rumainur, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, Pimpinan Majelis, Lembaga dan organisasi otonom Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Se-Kabupaten Pekalongan, dan Lazismu Kantor Layanan se-Kabupaten Pekalongan.

Mudatsir menyampaikan bahwa ada potensi sinergi antara program UMKM Bank Indonesia Tegal dengan program pemberdayaan di Lazismu Kabupaten Pekalongan. Melalui kemitraan dengan Lazismu, Bank Indonesia Tegal sudah membantu peralatan untuk membuat sabun untuk MBS As-Salam Kajen dan mesin jahit bagi komunitas penjahit Pekalongan Raya. 

Bank Indonesia Tegal juga sudah mendampingi UMKM gula di Paninggaran dan kopi di Petungkriyono, ungkap Mudatsir. 

Senada dengan Mudatsir, Agus Alwi Masyruri berharap agar Lazismu Kabupaten Pekalongan dapat melaksanakan salah satu program unggulan yang dicanangkan Lazismu Wilayah Jawa Tengah, yaitu pemberdayaan UMKM. 

Agus Alwi memaparkan laporan penghimpunan zakat, infaq dan shadaqah Lazismu Kabupaten Pekalongan sampai bulan Agustus 2021 yang mencapai 4,2 miliar perlu ditasharufkan untuk program pemberdayaan UMKM.

Ia juga berharap segala potensi penghimpunan zakat, infaq, shadaqah di Kabupaten Pekalongan agar bisa dioptimalkan melalui sinergi dengan semua kantor layanan Lazismu se-Kabupaten Pekalongan. 

Daftar tunggu naik haji di Kabupaten Pekalongan sudah sampai berapa tahun? Harusnya zakat maupun infaqnya bisa mengikuti. Kita harus menggugah hati masyarakat yang lebih gemar naik haji ketimbang berzakat. Dalam rukun Islam zakat disebut lebih dahulu ketimbang naik haji,ungkap Agus Alwi.

Sementara itu, Ketua PCM Doro Kabupaten Pekalongan, Safruddin, menilai program pemberdayaan UMKM dan kewirausahaan pesantren akan sangat bermanfaat di desa-desa. Safrudin menyebut  bahwa Doro mempunyai potensi sebagai daerah penghasil pisang, dan juga mempunyai pesantren Al Qur’an Muhammadiyah Rogoselo yang dapat dijadikan sarana tempat pendidikan wirausaha di pesantren.

Sementara itu, Lazismu Kantor Layanan PDA Kabupaten Pekalongan, Sri Kusmaniah, menanggapi positif peluang sinergi program dengan Bank Indonesia. Kusmaniah menyampaikan jika di Aisyiyah Kabupaten Pekalongan sudah melaksanakan program sekolah wirausaha Aisyiyah (SWA) dan mempunyai BUEKA, Badan Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah. Kusmaniah berharap dapat meningkatkan kualitas produk UMKM dari BUEKA maupun hasil dari SWA melalui sinergi program dengan Bank Indonesia. (Red/Fakhrudin/Yusuf)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama