Mahasiswa KKN T AKB Kelompok 111 UMP 2021 Mengolah Limbah Kulit Nanas Sebagai Produk Unggulan

Mahasiswa KKN T AKB Kelompok 111 UMP 2021 Mengolah Limbah Kulit Nanas Sebagai Produk Unggulan
Mahasiswa KKN T AKB Kelompok 111 UMP 2021 Mengolah Limbah Kulit Nanas Sebagai Produk Unggulan


Pemalang-Mahasiswa KKN T AKB UMP 2021 kelompok 111 Desa Beluk, Kecamatan Belik mengadakan sebuah sosialisasi pembuatan Sarinas (sabun cuci piring nanas) pada hari Selasa, 31 Agustus 2021 tepatnya di Gor BnR sport RT 24 RW 6.

Gilang Firza Asyrafa sebagai koordinator Desa Beluk (Kordes) kelompok 111 KKN T AKB UMP 2021, dan didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) Bapak Ns. Muhammad Hanif Prasetya Adhi, S.Kep., M.Kep menyampaikan bahwa Desa Beluk memiliki nanas madu sebagai ciri khas utama dari Desa Beluk ini. Maka Progam SARINAS (Sabun Cuci Piring Nanas) yang merupakan produk unggulan dari mahasiswa KKN T AKB UMP 2021 kelompok 111 desa Beluk adalah produk olahan dari limbah kulit nanas yang sudah tidak terpakai dan diubah menjadi sabun cuci piring. 

Tujuan diadakannya sosialisasi pembuatan Sarinas ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan mengajak masyarakat untuk dapat mengolah limbah kulit nanas ini dengan cara membuat Sabun Cuci Piring dari Limbah Kulit Nanas (SARINAS). 

Mahasiswa KKN T AKB Kelompok 111 UMP 2021 Mengolah Limbah Kulit Nanas Sebagai Produk Unggulan
Mahasiswa UMP Bersama Masyarakat Desa Beluk Kecamatan Belik


Karena sudah dari dulu limbah merupakan masalah lingkungan yang masih terus terjadi. Dan jumlahnya juga semakin banyak, baik itu limbah yang dapat terurai maupun yang tidak dapat terurai. Dari keduanya ini limbah yang semakin banyak dan semakin menumpuk tetap akan menimbulkan banyak dampak.

Produk olahan dari limbah nanas ini termasuk kedalam eco-enzyme. Eco-enzyme sendiri itu adalah larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi zat organik, gula, dan air. Dan cairan ini biasanya berwarna coklat gelap serta memiliki aroma yang asam atau segar yang kuat, ungkap Gilang Firza Asyrafa.

Menurut @zerowaste.id_official, Eco Enzyme  bisa menjadi cairan ini multiguna dan aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. 


Lalu mengapa hal itu sangat bermanfaat? Karena eco-enzyme itu prosesnya akan melepaskan gas ozon (O3) dan dapat mengurangi karbon dioksida (CO2) di atmosfer yang merangkap panas di awan. Jadi hal ini tentunya akan mengurangi efek rumah kaca dan global warming. Dan enzim mengubah amonia (NO3) menjadi nitrat, dan hormon alami inilah yang menjadi nutrisi untuk tanaman secara alami. Ada beberapa alasan yang harus dipertimbangkan untuk kita menggunakan produk eco-enzyme yaitu: Hemat, mengurangi polusi, air purify, banyak manfaatnya (pembersih rumah tangga, insektisida, antiseptik, perawatan tubuh, pupuk, dll).

Maka dari itu, mahasiswa KKN T AKB UMP 2021 kelompok 111 Desa Beluk memberikan arahan dan juga sosialisasi kepada masyarakat di Desa Beluk untuk dapat mengolah limbah kulit nanas menjadi sabun cuci piring. Agar limbah tersebut dapat lebih bermanfaat bagi lingkungan dan juga bagi masyarakat desa sekitar.

Program yang telah dilaksanakan ini juga mendapatkan respon positif dari Kepala Desa Beluk Yunus Suprianto, berharap dengan adanya kegiatan ini limbah-limbah kulit nanas berkurang dan dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat.(Red/KK)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama