Mahasiswa KKN UMP Lakukan Percepatan Penanganan COVID-19 di Desa Gembongan Banjarnegara



Banjarnegara- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode kali ini mengambil tema Percepatan Penanganan COVID-19 (PPC). KKN kali ini diharapkan dapat membantu percepatan penanganan COVID-19 di wilayah-wilayah yang dijadikan lokasi KKN. Adapun lokasi KKN tersebar di beberapa Kabupaten, yaitu Banjarnegara, Wonosobo, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Brebes, Purbalingga, dan Pemalang.

Menurut Indri bahwa Kegiatan KKN dimulai sejak Kamis, 21 Januari 2021. Salah satu Desa yang dituju Kabupaten Banjarnegara yang dijadikan sebagai lokasi KKN bagi mahasiswa, Desa Gembongan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Sigaluh. Penyerahan mahasiswa KKN kepada pihak Desa dihadiri oleh Lahan Adi Purwanto selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). KKN berlangsung selama 32 (tiga puluh dua) hari. Anggota kelompok KKN berasal dari berbagai daerah. Kendati demikian, sebelum penerjunan ke lokasi KKN para mahasiswa terlebih dahulu melakukan rapid test anti body. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Dan hanya mahasiswa dengan hasil tes non-reaktif yang diperbolehkan berangkat ke lokasi KKN.

Berbagai program kerja telah disusun oleh mahasiswa KKN Desa Gembongan, dengan Diki Nanda Pratama sebagai Koordinator Desa (Kordes). Program kerja yang telah tersusun di antaranya yaitu Gerakan Shalat Subuh Berjamaah (GSSB), Konsultasi dan Edukasi COVID-19, Bimbingan Belajar Siswa, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Sosialisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Ekonomi Kreatif. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, mahasiswa KKN juga turut membantu program kerja yang telah disusun Pemerintah Desa Gembongan dalam memberikan berbagai pelayanan kepada masyarakat, ungkap Indri.

Indri menambahkan Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara juga terkenal kaya akan buah Durian. Atau boleh disebut sentra buah durian. Umumnya, buah durian hanya diambil bagian dagingnya saja untuk dikonsumsi. Dengan melimpahnya buah durian, hal ini juga meningkatkan volume limbah/sampah berupa biji durian. Berdasarkan temuan tersebut, terciptalah ide program kerja unggulan pemanfaatan biji durian untuk dijadikan keripik.

Pembuatan Keripik biji durian cukup mudah dan sederhana. Mahasiswa KKN melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan program ini. Tidak hanya mengolah biji durian menjadi makanan olahan berupa keripik, mahasiswa KKN juga mendampingi masyarakat hingga proses pengemasan (packaging). Kedepannya, diharapkan masyarakat Desa Gembongan dapat memanfaatkan biji durian yang biasanya menjadi limbah menjadi sesuatu yang dapat diolah dan menghasilkan, Ujar Indri.

Ditemui di kantor Pemerintah Desa Gembongan, Kepala Desa Gembongan, Nur Mubin, berharap dengan adanya KKNT-PPC dari UMP dapat menambah motivasi kepada masyarakat khususnya di Desa Gembongan. Beliau juga berharap ilmu-ilmu yang didapat dari mahasiswa KKN dapat dijalankan. Dan untuk ke depannya, Gembongan akan lebih maju dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki.(Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama