Banjarnegara – Bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Situkung, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, yang terjadi pada hari Ahad, 16 November 2025, pukul 14.30 WIB, masih meninggalkan berbagai persoalan. Relawan Pos Koordinasi (Poskor) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Banjarnegara, Effendi, pada Ahad, 21 Desember 2025, melaporkan warga terdampak bencana longsor di Dusun Situkung sejumlah 220 Kepala Keluarga (KK) dan yang terdampak hingga rumahnya habis, hancur dan tidak tersisa, sejumlah 58 Kepala Keluarga.
Dari warga terdampak yang jumlahnya 58 KK tersebut sementara bertempat tinggal di shelter yang tersedia, di antaranya di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) ada 13 KK, sisanya mereka bertempat tinggal di hunian darurat milik penduduk atau saudara mereka”, tutur Effendi di Poskor MDMC Banjarnegara di Dusun Situkung.
Effendi juga menceritakan sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Tanggap Darurat (SKTD) oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang diperpanjang dua kali hingga sekarang, Muhammadiyah Banjarnegara telah membantu memberikan pemenuhan kebutuhan dasar hidup bagi para warga terdampak bencana, meliputi logistik untuk dapur komunal, kebutuhan alat dan perlengkapan rumah tangga bagi warga yang rumah dan isinya tertimbun, program layanan psikososial sebagai bentuk trauma healing.
Effendi juga memaparkan rencana jangka panjang bagi para warga terdampak melalui pendampingan program ekonomi berupa penanaman pohon aren dan pohon pisang emas dengan memanfaatkan tukar guling lahan kosong bekas longsor dengan lahan milik perhutani.
“Adapun untuk jangka pendeknya warga terdampak insyaAllah akan diberikan program berupa peternakan ayam petelur yang secara hasil bisa untuk memasok kebutuhan MBG (Makan Bergizi Gratis) di desa setempat. Pelaksanaan programnya sendiri akan dilakukan dengan konsep memberdayakan warga terdampak, tutur Effendi.
Terdorong untuk memberikan dukungan terhadap program pasca bencana longsor di Dukuh Situkung dan melaksanakan amanat dari para munfiq atau donatur, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Pekalongan berkolaborasi dengan Lazismu Wilayah Jawa Tengah dan MDMC Kabupaten Pekalongan menyalurkan bantuan dana senilai 50 juta rupiah. Bantuan diserahkan Divisi Program Lazismu Kabupaten Pekalongan, Miftahuddin, SE, MM, didampingi Ketua MDMC Kabupaten Pekalongan, M. Rofiansa Sulthon.
Miftahuddin menyampaikan bahwa penyaluran bantuan tersebut merupakan bentuk nyata komitmen Lazismu dalam merespons cepat bencana kemanusiaan.
Bantuan dana senilai Rp50 juta ini merupakan amanah dari para munfiq atau donatur yang kami salurkan untuk mendukung program pasca bencana longsor di Dukuh Situkung. Kami berharap bantuan ini dapat membantu percepatan pemulihan kondisi warga terdampak serta meringankan beban saudara-saudara kita di Dukuh Situkung, Pandanarum, Banjarnegara”, tutur Miftah.
Miftah juga menyampaikan sinergi antara Lazismu Kabupaten Pekalongan bersama MDMC Kabupaten Pekalongan dengan Lazismu Wilayah Jawa Tengah menjadi kekuatan penting dalam memastikan bantuan tepat sasaran dan berkelanjutan.
sinergi ini adalah wujud gerakan kemanusiaan Muhammadiyah yang terorganisir, berkelanjutan, dan berorientasi pada pemulihan pasca bencana”, ungkapnya.
Sementara itu, Ketua MDMC Kabupaten Pekalongan, M. Rofiansa Sulthon, menyampaikan kehadiran MDMC dan Lazismu Kabupaten Pekalongan ke Poskor MDMC Banjarnegara di Dukuh Situkung adalah untuk mensupport dan memberikan dukungan kepada relawan MDMC Banjarnegara dalam melakukan pendampingan program pemulihan pasca bencana longsor.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman relawan Muhammadiyah Banjarnegara, yang sebelumnya saat Kabupaten Pekalongan terjadi bencana banjir dan longsor, juga ikut serta dalam asistensi pendampingan”, tutur Sulthon. (Mif/N)

0 Komentar