Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Hari Wayang Nasional Ke 11 di Candi Batur Desa Bulakan

Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Hari Wayang Nasional Ke 11 di Candi Batur Desa Bulakan


Pemalang– Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional ke 11 tahun, Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Pemalang bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang menyelenggarakan Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon “Gatotkaca Rante”. Acara digelar pada Sabtu, 8 November 2025, bertempat di Candi Batur, Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang.

Pagelaran ini menghadirkan Dalang muda Ki Rieke Arif Tri Raharjo, yang dikenal dengan gaya pementasan energik dan sarat pesan moral. Lakon “Gatotkaca Rante” dipilih karena mengandung nilai-nilai kepahlawanan, keberanian, dan pengabdian tanpa pamrih selaras dengan semangat memperingati Hari Wayang Nasional ke 11.

Menurut Ketua PEPADI Kabupaten Pemalang Aditya Nugraha, S.Sn. penyelenggaraan pagelaran ini merupakan wujud nyata komitmen PEPADI untuk terus melestarikan seni pedalangan dan mendekatkan wayang kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

Wayang bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk memahami nilai-nilai luhur dalam setiap kisah pewayangan. Di tengah arus modernisasi, kami berharap wayang tetap hidup dan dicintai oleh semua kalangan, ujarnya.

Menurut Kabid Kebudayaan Dindidkbud  Suwarso, S.Pd., M.Pd., kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi budaya bagi masyarakat.Wayang adalah warisan luhur bangsa yang mengandung nilai pendidikan karakter, moral, dan sosial. 

Melalui pagelaran ini, kami ingin menanamkan kembali nilai-nilai tersebut kepada generasi muda agar mereka bangga dan mencintai budayanya sendiri, ujar Suwarso.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ismun Hadiyo S.Pd.SD bersama jajarannya, Camat Belik yang diwakili Kasubbag Umpeg Khamim Tofik, tokoh budaya, seniman lokal, serta masyarakat luas yang antusias menyaksikan pertunjukan.

Suasana malam di Candi Batur pun diwarnai lantunan gamelan dan tembang-tembang khas pedalangan yang menghidupkan kembali semangat kebudayaan Jawa.(Red)


Posting Komentar

0 Komentar