Pemalang–Dukuh Planjan Jumbleng, yang terletak di wilayah Desa Mendelem, Kecamatan Belik, selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah yang sangat terisolir. Untuk menjual hasil pertanian ke Pasar Randudongkal, warga harus melalui jalur memutar melewati Dukuh Kalikeji, Desa Bulakan, dengan waktu tempuh mencapai 1 jam.
Namun kini, harapan baru hadir dengan dibukanya akses jalan alternatif melalui Desa Sikasur. Jalur ini hanya berjarak sekitar 4 kilometer menuju arah Pasar Randudongkal dan sudah tersedia jalan makadam yang dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Untuk memastikan kondisi jalur tersebut dan potensi pengembangannya, pada hari ini dilakukan kegiatan monitoring akses jalan menuju Dukuh Planjan Jumbleng dari arah Desa Sikasur.
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Belik Muchammad Maksum S.IP Kades Sikasur Kusin S.Pd,Kades Mendelem Saryo,Kasi Trantib Kecamatan Belik Bambang Martono.S.IP.
Camat Belik Muchammad Maksum S.IP dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sinergi antarwilayah dalam membuka isolasi desa. Dukuh Planjan dihuni 3 RT 1000 jiwa,kalau Planjan 325 jiwa, ini memiliki potensi pertanian yang baik, namun akses yang terbatas menjadi kendala utama.
Dengan dibukanya jalur alternatif melalui Sikasur, kami berharap distribusi hasil pertanian lebih efisien dan kesejahteraan warga meningkat, ungkapnya.
Sebagai informasi, jalur penghubung antara Desa Sikasur dan Desa Mendelem sudah memiliki jembatan yang dibangun pada tahun 2016 melalui Dana Bantuan Khusus (BKK), serta ditunjang dengan jalan hasil program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2017. Kehadiran infrastruktur ini menjadi pondasi awal untuk memaksimalkan konektivitas antarwilayah.
Kepala Desa Mendelem dan Kepala Desa Sikasur sepakat untuk mendorong percepatan peningkatan jalan tersebut menjadi akses utama bagi warga Dukuh Planjan, sekaligus menjadi bukti nyata kolaborasi antar pemerintah desa demi kemajuan bersama.(Red)
Posting Komentar