Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pemalang dan Harapan Amal Usaha Muhammadiyah di Pendidikan

musyda muhammadiyah Pemalang

Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pemalang ke-VIII akan segera dilaksankan. Pada tanggal 6-7 mei 2023 akan di laksanakan musyawarah daerah atau Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah kabupaten pemalang ke 8 di Kecamatan Moga. Sebuah nama kecamatan di Kabupaten Pemalang yang memiliki udara dingin dan sejuk.khas kaki gunung Slamet.

Musyda yang mengusung tema "Memajukan Pemalang, Mencerahkan Semesta".  Musyda ke 8 ini memilih logo buah nanas. Nama buah nanas ini sedang di jadikan buah andalan dan identik kabupaten Pemalang. Ini menandakan Pimpinan daerah Muhammadiyah terus bersinergi dengan pemerintah daerah kabupaten memajukan kabupaten pemalang. 

Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pemalang kali ini adalah musyda yang ke 8. Musyda yang seharusnya diadakan pada tahun 2021 di perpanjang karena ada kejadian nasional yaitu covid19 menyebabkan agenda organisasi Muhammadiyah ikut menyesuaikan dengan agenda pemerintah Republik Indonesia menjadikan covid19 sebagai darurat nasional. Secara nasional ikut menyesuaikan periode organisasi di atasnya yaitu pimpinan pusat Muhammadiyah.

Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pemalang adalah permusyawaratan tertinggi di tingkat kabupaten. Sebagai musyawarah tertinggi di kabupaten Pemalang maka akan di ikuti seluruh perwakilan yang ada di kabupaten Pemalang. Musyda di ikuti peserta musyda, peninjau musyda. Undangan musyda yang terdiri dari pimpinan harian daerah, ketua sekretarasi majlis, utusan ortom,utusan cabang dan utusan ranting.

Di perkirakan akan di ikuti sejumlah 300 peserta yang terdiri dari peserta musyda, peninjau musyda,undangan musyda. Peserta musyda adalah peserta yang memperoleh hak berbicara , hak dipilih dan hak memilih. peninjau adalah peserta musyda yang memperoleh hak bicara dan di pilih tetapi tidak memiliki hak memilih,

Undangan musdya adalah peserta musyda yang tidak memiliki hak bicara,hak di pilih dan hak memilih. Di dalam Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pemalang akan memilih 13 orang pimpinan formatur dari sejumlah calon yang diajukan oleh atau rekomendasi pimpinan cabang di tiap kecamatan dan telah mendapat penetapan dari panitia pemilihan yang di tunjuk oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pemalang muncul sejumlah 38 orang . 

Nama-nama formatur yang berjumlah 38 terdapat nama-nama sudah pernah menjabat pimpinan harian periode sebelumnya. Ada dari majlis, ada dari cabang atau kecamatan, ada juga pendatang baru muda muda,dari pendidikan,dari birokrasi,pengusaha,pegiat sosial,ulama. 

Sejumlah 38 nama formatur akan di saring menjadi 13 nama melalui di pilih langsung oleh peserta musyda dengan satu peserta memilih 13 nama sesuai pilihannya. Yang dipilih artinya tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Kalau kurang dan lebih di anggap suara tidak sah. Setelah tersaring 13 nama formatur yang di pilih peserta, kemudian 13 nama formatur terpilih akan bermusyawarah menentukan format pimpinan daerah baru untuk periode 2023- 2028 sesuai periode muktamar ke 48 di Surakarta.

Hal menarik model pemilihan di Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pemalang tidak berbeda dengan musyawarah yang ada di musywil jateng dan muktamar yaitu peraih suara terbanyak formatur tidak mesti bisa menjadi ketua periode baru. Begitu juga peraih suara terkecil di formatur bisa menjadi ketua baru karena ketua dan susunan periode baru di hasilkan oleh musyawarah 13 anggota formatur.

Inilah hasil musyawarah di Muhammadiyah. Terbukti hasil musyawarah ini tidak membuat kejadian luar biasa atau kejutan, karena musyawarah di Muhammadiyah di putuskan Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pemalang melalui musyawarah. Sehingga berjalan dengan tenang tanpa ada kejadian kelompok-kelompokan. Atau dukung mendukung calon tertentu.atau di sebut kubu-kubuan yang menjadikan terjadi persaingan keras dan tajam sesama peserta musyda.  Di Muhammadiyah tidak ada calon bersaing keras bahkan ada kejadian rebutan mix suara, rebutan tempat duduk, bahkan lempar lemparan kursi melayang ke arah peserta musyawarah. Hal ini bertujuan supaya musyawarah tidak beresiko pecah kongsi dan kubu. 

Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pemalang harus memberikan keteladanan dalam bermusyawarah sehingga akan berdampak baik dan segar menjalankan amanat yang tidak ringan dari Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pemalang. Agenda musyda yang justru sangat penting adalah evaluasi dan penyusunan program yang akan dikerjakan 5 tahun akan datang. 

Di samping ada pemilihan ketua baru, rekomendasi ekternal.karena amanat musyda adalah yang telah di percayakan dari warga Muhammadiyah di kabupaten Pemalang kepada pimpinan baru. Musyda tentu akan sinergi dengan pimpinan di tingkat jawa tengah sebagai pimpinan di atasnya. Program di kabupaten Pemalang ada yang menjadi andalan ataupun kekhasan dari daerah Pemalang untuk di tingkatkan bahkan bisa menjadi unggulan. 

Sebagai organsisi yang identik dengan kata modern di Indonesia, garis komando pimpinan pusat sampai bawah di ranting harus taat dan sama. Contoh program yang harus di laksanakan adalah program kehidupan pedoman hidup islami warga muhammadiyah yang disingkat PHIWM. Yaitu pedoman hidup Islami warga muhammadiyah tentang kehidupan sebagai pribadi muslim yang wajib di jalankan sesuai al qur’an dan sunah rosul dalam kehidupan beragama.

Pedoman hidup bermasyarakat dan bernegara Indonesia sebagai warga negara Indonesia yang wajib kita jaga dan isi dengan kehidupan yang harmonis, guyub sebagai negara yang bhineka tunggal ika. Tempat yang harmonis bagi perbedaan suku,bahasa,agama,ras yang memiliki harapan besar menjadi negara yang sejahtera dan mendapat ridho Allah SWT harus sudah membudaya di kalangan warga Muhammadiyah dan warga tidak menduakan dengan organisasi lain, yang kelihatan sama tetapi tidak sejalan dengan program yang telah di tetapkan oleh pimpinan pusat Muhammadiyah. Ada lagi program yang dakwah Muhammadiyah di bidang ekonomi yang belum sebaik bidang kesehatan, pendidikan,pelayanan jamaah.

Diakui bahwa dakwah ekonomi umat Islam masih tertinggal padahal umat Islam adalah mayoritas di Indonesia dan kabupaten Pemalang. Umat Islam harus bangkit di bidang ekonomi. Ekonomi akan menjadi faktor pendorong kegiatan dakwah yang penting dan lebih baik. Dalam muktamar Muhammadiyah sejak di kota Makassar telah menetapkan dakwah ekonomi menjadi pilar dakwah Muhammadiyah bersama pendidikan, kesehatan.

Akhir-akhir ini sudah mulai majelis ekonomi bekerja menampakan hasil, berupa dakwah ekonomi dengan di pelopori suara Muhammadiyah grup dengan menghadirkan logmart,warung waralaba,logistik, biro umroh dan haji. Kegiatan ini di harapkan terus berkembang dengan dukungan dari warga Muhammadiyah dengan ekonomi yang berpihak kepada umat Islam.

Kesadaran umat Islam dalam mendukung kegiatan umat Islam akan sangat di perlukan dalam memajukan ekonomi umat Islam. Kegiatan ini sangat besar pengaruhnya bagi kemandirian organisasi dalam dakwah di era saat ini yang mengedepankan disruption. Disruption artinya menghilangkan faktor waktu kapan saja bisa terlayani,harga sama di beberapa tempat, jaringan di mana mana. 

Muhammadiyah kabupaten Pemalang bersama organisasi Islam lainnya selalu bersama-sama mendakwahkan agama Islam di kabupaten Pemalang. Muhammadiyah tidak akan mampu sendirian dalam mendakwahkan Islam di kabupaten Pemalang. Dibutuhkan kerjasama dengan organisasi Islam lainnya. Bahkan dalam bermasyarakat, kerja sama lintas agama dan lintas suku,pemerintah sebagai ulil amri, untuk saling sinergi dalam mendakwahkan agama Islam.

Tantangan di era modern atau era yang di sebut sebagai tanpa sekat-sekat bangsa, jarak,waktu. Era yang saat ini sering di sebut era disruption memerlukan cara yang berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Masih ingat di era yang lalu, peran media besar seperti koran, tv nasional sangat mempengaruhi publik di republik ini, bahkan di dunia. Era sekarang sudah beralih ke tangan-tangan rakyat langsung.

Informasi langsung menuju ke pribadi-pribadi di rumah dalam hitungan detik, bukan lagi menit, jam,hari ataupun minggu. Adanya gadget atau Hp, nformasi masuk tanpa sensor atau lewat keamanan negara. Ada keuntungan, tentu saja ada kerugian bagi setiap warga negara atau pribadi.Adanya era disruption membutuhkan kesiapan literasi yang di miliki.semakin baik literasi yang di miliki akan memudahkan setiap perubahan.

Di bidang agama semakin baik bekal agama yang di miliki akan memudahkan berita yang bermanfaat dan tidak bermanfaat dapat di seleksi, apalagi berita yang merugikan dakwah Muhammadiyah. Tentu menjadi berita tidak baik, seharusnya kita menguasai media. Sehingga bisa mempengaruhi orang lain agar mengenal dakwah Muhammadiyah yang sudah terbukti mendirikan negeri Indonesia bersama kelompok dakwah Islam di indonesia.

Pergerakan pemuda Budi utomo, pergerakan para pahlawan nasional lainnya.inilah pentingnya kita menguasai media. Saat ini menurut survey yang paling mempengaruhi manusia di bumi ini adalah facebook dan whatsapp. Di dalam ayat Al-Qur’an telah di beri panduan bagaimana mendapatkan informasi ada di surat al hujurat ayat 6 artinya :

 "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu". 

Untuk menjawab tantangan saat ini dan mendatang, hendaklah dengan menempatkan orang pada pos sesuai dengan bidangnya,muda, memiliki sikap entrepreneurship, memiliki bekal pendidikan agama dan moral yang baik,mind seat ulama berkemajuan,tentu saja kader persyarikatan yang sudah lama berkiprah atau dari garis keturunan pejuang persyarikatan . 

Harapan Amal Usaha Muhammadiyah di Pendidikan


Dalam musyda ini, ada tantangan bagi AUM (amal usaha Muhammadiyah ). Tantangan ini terutama bidang pendidikan untuk mempertahankan disiplin,komitmen dan loyalitas. Penulis mengadopsi istilah yang ada di sekolah Muhammadiyah Sapen Yogyakarta.untuk mempertahankan komitmen di sekolah tersebut .Sekolah tersebut membuat aturan yang bagus. Setiap guru dan karyawan yang memulai mengabdikan diri harus patuh dan taat dengan aturan yang ada dan komitmen bersama menjadikan sekolah unggul. 

Guru dan karyawan ada kewajiban memberikan laporan dalam bentuk laporan bukti administrasi, juga laporan publikasi di media sekolah dan umum. Mengikuti kompetisi, mengamalkan PHIWM (pedoman Islami warga Muhammadiyah ). Ada reward dan punishmen dari awal guru dan karyawan mengabdi.  Guru mengajar dan pulang sesuai aturan yang telah di buat. Untuk komitmen guru dan karyawan buat aturan yang sesuai standar honor guru dan karyawan ASN di Indonesia, sehingga tidak ada istilah loncat pagar bagi guru dan karyawan yang sudah di bantu dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan. 

Saat ini di tempat penulis, masih ada yang loncat pagar dengan tertarik iming-iming di ASN ataupun P3K, sehingga sekolah Muhammadiyah dan sekolah swasta di tinggalkan hanya untuk batu loncatan semata. Di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta telah di beri honor sesuai honor ASN dan fasilitas lain. Sehingga tidak loncat pagar setelah sekian lama di bimbing dan dibina.

Untuk loyalitas, guru dan karyawan SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta harus menjadi kader persyarikatan muhammadiyah. Tidak semata mengajar dan menjadi karyawan semata tetapi harus menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah. Tentu istilah loncat pagar mewakili istilah penulis yang kebetulan menjadi kepala AUM pendidikan. Sebagai kepala AUM tentu merasakan ketika ada guru yang tiba-tiba harus memilih ke tempat yang lebih baik menjanjikan materi dibanding tempat asal. terpaksa harus merelakan karena itu hak pribadi. Terlebih untuk mendaftar asn atau p3k tidak wajib mendapat ijin dari pimpinan. 

Kami tentu merasa kehilangan guru yang sudah lama bersama memajukan dan berjuang. Bagi yang  loncat pagar, semoga di tempat kerja baru mendapatkan yang lebih baik lagi. Tambah rajin ibadah, tidak melupakan sekolah awal yang telah membina dan memberi kesempatan mengamalkan ilmunya.menjadi kader bangsa setelah menjadi kader persyarikatan.

Semoga yang sudah loncat pagar bisa memberi yang terbaik dan lebih luas lagi, yaitu negera Indonesia. Persoalan disiplin, komitmen,loyalitas di alami juga teman-teman organisasi dakwah lainnya. Saat sekarang hidup di tengah masyarakat internasional memberi banyak pilihan dan alternatif. Sekiranya organisasi tidak menyiapkan hal ini dengan baik, masalah loncat pagar akan terus mengganggu.

Untuk itu, solusi organisasi harus di tata dengan manajemen berbasis AD dan ART Muhammadiyah. Dalam anggaran ad dan art tertulis panduan berorganisasi di Muhammadiyah. Mulai dari pesan pendiri Muhammadiyah yaitu KH.Ahmad Dahlan sampai dengan mengambil keputusan berdasar musyawarah semua tertulis dan terpedoman.

Sebagai organsiasi yang terkenal tertib dan satu garis, tentu ini sudah menjadi kebiasaan warga Muhammadiyah. Jangan sampai sebagai pimpinan Muhammadiyah tidak paham tentang ad dan art Muhammadiyah. Pimpinan harus lebih sering melakukan sosialisasi dalam jamaah-jamaah tentang ad dan art. Setiap keputusan diharapkan dapat memberikan keputusan yang musyawarah mufakat, bukan musyawarah yang blok-blok atau geng dan kelompok.

Hindari keputusan yang dari pihak luar baik berupa kekuatan ekonomi, kekuatan politik maupun kekuatan penguasa yang tidak sejalan dengan misi Muhammadiyah. Saat ini masyarakat melihat perkembangan gerak dakwah Muhammadiyah yang di anggap berhasil dan baik di suatu desa ,daerah ,kota hinga propinsi.  Lewat amal usaha yang berkembang baik, unggul,memberi pelayanan yang lebih dari standar,memilik sarana dan prasarana yang komplit dan modern itu di anggap telah sukses mengembangkan dakwah jamaah Muhammadiyah. Menurut penulis anggapan itu benar, walau harus di barengi pengamalan indivu keagamaan yang sesuai agama Islam. 

Selamat bermusyawarah daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah di kecamatan Moga. Semoga dengan suasana sejuk dan dingin di tempat Musyda mampu memberi dorongan menatap hari esok yang penuh optimis. Musyda tidak hanya kegiatan rutin 5 tahun sekali di adakan, harus memberi pesan pendiri Muhammadiyah sekaligus pahlawan nasional Indonesia yaitu KH.Ahmad Dahlan. Dalam pesan sang pendiri “Hidup hidupilah Muhammadiyah, jangan hidup di Muhammadiyah”.


Penulis: Arief Budiman, SPd. 
(Penulis adalah Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 3 Randudongkal)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama