Suara Muhammadiyah Gelar Bedah Buku Tafsir Attanwir Dan Dilema Purifikasi Muhammadiyah Antara Progresifisme

Suara Muhammadiyah Gelar Bedah Buku Tafsir Attanwir Dan Dilema Purifikasi Muhammadiyah Antara Progresifisme


Surakarta-Suara Muhammadiyah launching gelar buku Attanwir jilid 2 surah Al-Baqarah Ayat 142-286 yang disusun oleh Majelis Tarjih Dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Buku Dilema Purifikasi Muhammadiyah Antara Progresifisme dan Konservatisme di Media Center Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu(19/11/2022). kegiatan ini di hadiri oleh para awak media.

Menurut Prof.Samsul Anwar Ketua Majelis Tarjih Dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Buku  Tafsir Attanwir ini memiliki program unggulan penulisananya sampai jilid 5, tetapi jilid 3 sampai julid 5 masih perlu disempurnakan. Semoga segera terbit dalam waktu deket.

Bahwa dalam penulisannya mengembangkan empat etos utama. Pertama, mengembangkan pengetahuan. Tafsir At Tanwir mengembangkan etos ini karena ilmu pengetahuan menjadi syarat bagi manusia untuk mencapai kemajuan. Sehingga pengetahuan menjadi etos yang penting dalam tafsir ini.

Kedua, etos kerja atau etos ekonomi. Dalam hal ini majelis Tarjih melihat bahwa kerja keras menjadi etos manusia maju. Sehingga ia berharap melalui Tafsir ini dapat menggerakkan warga persyarikatan mementingkan etos ekonomin melalui kerja keras. Ketiga, etos sosial. Pengembangan etos sosial dinilai strategis untuk menegakkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Maka melalui kegelisahan ini, Tafsir At-Tanwir hadir mewakili gerakan yang mengedepankan sosial seperti Muhammadiyah.

Keempat, etos ibadah,di samping kesolehan sosial, manusia juga dituntut untuk mengembangkan etos pribadi yang paripurna. Etos pribadi ini secara langsung maupun tidak terejawentahkan.

Begitu juga penulis buku tentang Dilema Purifikasi Muhammadiyah Antara Progresifisme dan Konservatisme KH.Tafsir menjelaskan bahwa Muhammadiyah jangan kaku. Sebagaimana KH Ahmad Dahlan dalam berdakwah islam memulai dengan alat musik biola, ketika ditanya oleh muridnya tentang islam.

Oleh karena itu dakwah kultural di Muhammadiyah sangat penting sekali dimasyarakat di arus bawah, jelas KH Tafsir yang juga ketua PWM Jawa Tengah.(Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama