Jakarta - PT Angkasa Pura II (AP II) menargetkan konstruksi monorel atau automatic people mover system (APMS) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang akan dimulai awal 2014. Saat ini, perseroan sedang menyiapkan proses tender yang targetnya paling lambat November 2013.
"Awal tahun (2014) mulai konstruksi," ucap Direktur Kebandarudaraan dan Teknologi AP II Salahudin Rafi kepada wartawan di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Bila tak ada aral melintang, pengembangan monorel yang akan menghubungkan terminal 1, 2 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta akan selesai pada pertengahan tahun 2015.
"Konstruksi butuh waktu 18 bulan. Selesai berbarengan dengan operasional KRL bandara," sebutnya.
Rafi enggan menyebut besaran proyek monorel yang bakal digarap oleh konsorsium PT Adhi Karya Tbk (ADHI). "Ini lagi negosiasi," terang Rafi.
Sebelumnya Corporate Secretary Adhi Karya Amrozi Hamidi menjelaskan untuk pengembangan monorel bandara bakal menelan biaya Rp 2,3 triliun.
"Masih pengkajian detail dengan AP II, diharapkan akhir Agustus atau awal September paling lambat. Dananya RP 2,3 triliun," ucap Amrozi beberapa waktu lalu.
Adhi Karya menggandeng PT INKA (Persero) sebagai penyedia kereta dan PT LEN Industri (Persero) sebagai pengembang jaringan persinyalan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pernah mengklaim, Bandara Soekarno-Hatta akan lebih dahulu memiliki monorel daripada DKI Jakarta. Menurutnya hal itu terjadi karena pengembangan, pendanaan dan pengguna monorel dilakukan oleh BUMN sehingga lebih cepat.
"Awal tahun (2014) mulai konstruksi," ucap Direktur Kebandarudaraan dan Teknologi AP II Salahudin Rafi kepada wartawan di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Bila tak ada aral melintang, pengembangan monorel yang akan menghubungkan terminal 1, 2 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta akan selesai pada pertengahan tahun 2015.
"Konstruksi butuh waktu 18 bulan. Selesai berbarengan dengan operasional KRL bandara," sebutnya.
Rafi enggan menyebut besaran proyek monorel yang bakal digarap oleh konsorsium PT Adhi Karya Tbk (ADHI). "Ini lagi negosiasi," terang Rafi.
Sebelumnya Corporate Secretary Adhi Karya Amrozi Hamidi menjelaskan untuk pengembangan monorel bandara bakal menelan biaya Rp 2,3 triliun.
"Masih pengkajian detail dengan AP II, diharapkan akhir Agustus atau awal September paling lambat. Dananya RP 2,3 triliun," ucap Amrozi beberapa waktu lalu.
Adhi Karya menggandeng PT INKA (Persero) sebagai penyedia kereta dan PT LEN Industri (Persero) sebagai pengembang jaringan persinyalan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pernah mengklaim, Bandara Soekarno-Hatta akan lebih dahulu memiliki monorel daripada DKI Jakarta. Menurutnya hal itu terjadi karena pengembangan, pendanaan dan pengguna monorel dilakukan oleh BUMN sehingga lebih cepat.
(feb/hen)
Posting Komentar